12 Maret 2012

Fenomena Youtube; Kala Ide Kreatif bertemu Aksi Konkret


Dulu bermimpi pun tidak, bisa melihat tulisan kita hadir setiap saat sesuka kita dan dibaca ribuan orang. Dulu bermimpi pun tidak, kala melihat wajah kita bisa muncul setiap detik, semau kita dan ditonton ribuan mata. Kini, nyatanya iya. Blog dan Youtube jawabnya. Lewat keduanya, kita seolah memiliki koran dan TV sekaligus. Menjadi pemilik sekaligus karyawan di blog dan channel kita sendiri.

Bukan suatu kebetulan bila kedua layanan itu kepunyaan Google. Ini sekali lagi membuktikan ketajaman intuisi bisnis Sergey Brin-Page. Ibarat Midas, segala yang dipegang mereka menjadi emas, meski tak semuanya ’24 karat’. Ada juga yang kolaps, bahkan sebelum kita mengenal dan menggunakannya, seperti Google Friend Connect, Knol, Google Health, Google Buzz, Bookmarks Lists, dan Google Gears.

 Anda harus gagal berkali-kali untuk satu kali sukses. (Sergey Brin)

'Mati seribu, tumbuh satu' itulah peribahasa yang tepat menggambarkan strategi bisnis Google. Senada dengan pendirinya, bagi Google sendiri, meski mati ‘seribu’, harus ada ‘satu’ layanannya yang berjaya. Youtube, kini menjadi salah satu pendulang pundi-pundi bagi Google. Sebagai bukti, Google merilis bahwa dalam setahun ini saja, iklan yang diintegrasikan di YouTube berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 44,6 triliun. Sudah berkali lipat dari nilai Rp14,7 triliun saat diakuisisi pada tahun 2006 silam.

Bila Google merasakan ranumnya profit dari Youtube, kita pun bisa. Entah disengaja atau tidak, banyak seleb dadakan yang lahir dari Youtube. Ada yang tetap dadakan, ada yang keterusan. Sebut saja Sinta-Jojo, Norman Kamaru, Udin sedunia, dan yang lagi fenomenal, Ayu Ting Ting.

Tentu anda tidak harus bisa bernyanyi untuk bisa eksis seperti mereka. Ada seribu satu cara untuk bisa mewarnai ranah maya: Membuat video tutorial, membuat testimoni, menawarkan produk, dokumentasi wisata, atau malah kegiatan sehari-hari anda dan keluarga. Ya, aktivitas keseharian yang kita anggap biasa malah bisa jadi luar biasa bagi orang lain.

Tanpa berniat tenar, seorang ayah meng-upload tingkah lucu kedua anaknya. Sebuah peristiwa yang bisa jadi tidak berarti apa-apa bila dia tidak segera merekamnya. Rekaman iseng itu secara menakjubkan telah memikat lebih dari 400 juta orang sejak tahun 2007. Adakah tayangan TV yang mampu menarik penonton sebesar itu? Alhasil, karena mendatangkan traffic yang fantastis, YouTube memberikan imbal sebesar Rp 1,4 miliar kepada Howard Davies-Carr, pengunggah video ini.

Yang menarik ialah bahwa anda bisa juga seperti mereka. Tidak ada rahasia kesuksesan di baliknya kecuali segeralah beraksi konkret. Temukan ide kreatif, orisinal dan unik, lalu upload ke Youtube. Banyak software yang memudahkan anda untuk memvisualisasikan kegiatan anda. Windows Movie Maker dan Camtasia, salah duanya. Banyak tutorial bertebaran di internet. Googling saja.

Nah, sudah saatnya kita beranjak dari obyek menjadi pelaku di internet melalui Youtube. Sekarang atau segalanya sudah terlambat!

7 Please Share a Your Opinion.:

  1. hehe, begitulah sekarang gan. semuanya menjadi serba dadakan dari youtube, kemudian menghilang juga mendadak.hehe
    oh ya, kunjungi dan kasih keomntar nya juga di blog ane. salam kenal

    BalasHapus
  2. Berbagi Kisah, Informasi dan Foto

    Tentang Indahnya INDONESIA

    www.jelajah-nesia.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. @Yazid: trima kasih kunjungan mendadakny gan. :)
    @Jelajah Nesia: komenny trlalu smangat mas, duplikasi komen tuh :) tak hapus ya.

    BalasHapus
  7. thanks banget artikelnya sangat menginspirasi

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.