Selama ini demikianlah adanya.
Geliat wirausaha tentu pantas kita syukuri. Terlihat berbagai seminar, pelatihan,
media massa, TV, bahkan partai politik mengangkat “wirausaha” sebagai
jualannya. Jualan ini lumayan laku. Meski tidak sedikit yang menjual produk mentah,
basi, atau berisikan zat berbahaya! Tidak,
demikian kita harap.
Sejatinya wirausaha hanyalah soal niat dan kesempatan, plus bumbu kepepet. Bila niat dan tekad bulat bertemu kesempatan maka
lahirlah bisnis. Bisa dari garasi, halaman depan rumah, pinggir jalan, stadion,
depan masjid, dari manapun ok. Benih itu janganlah dibabat, kalaupun salah
tempat, sebaiknya relokasi menjadi solusi. Nah, ini sebenarnya domain birokrat. Bila belum bisa membantu UKM, sebaiknya jangan menghambat perjuangan mereka. (Mencoba mengingat kisah Jokowi merelokasi PKL dengan aman dan damai).
Niat (baca: ide dan aksi) berbisnis adalah sesuatu yang dapat kita kontrol dan domain kita. Fokuslah pada apa-apa yang bisa kita kendalikan. Itu melegakan. Bila niat sudah bulat, kesempatan bisa dibuat. Pengalaman saya selama ini, seseorang yang bergelimang modal dan relasi belum tentu bisa memulai usaha. Bila pun memulai, kadang tak bertahan lama. Modal menipis, usaha mengempis. Relasi berganti rezim, usaha bergulung tikar. Karena sejatinya, naik-turunnya usaha itu seni yang menguji kekuatan niat. Apakah niat murni 24 karat atau niat KW 3.
Niat (baca: ide dan aksi) berbisnis adalah sesuatu yang dapat kita kontrol dan domain kita. Fokuslah pada apa-apa yang bisa kita kendalikan. Itu melegakan. Bila niat sudah bulat, kesempatan bisa dibuat. Pengalaman saya selama ini, seseorang yang bergelimang modal dan relasi belum tentu bisa memulai usaha. Bila pun memulai, kadang tak bertahan lama. Modal menipis, usaha mengempis. Relasi berganti rezim, usaha bergulung tikar. Karena sejatinya, naik-turunnya usaha itu seni yang menguji kekuatan niat. Apakah niat murni 24 karat atau niat KW 3.
Demikian sekilas wajah "wirausaha” yang terserap dari pengamatan
berbagai indera. Wirausahawan, subyek yang memilih membuka 9 pintu rezeki untuk bersama-sama memasukinya dengan yang lain: para pegawai!
Akhirnya, kita berharap UKM dan entrepreneurship mampu menjadi solusi bangsa. Maka, berbisnislah! Siaaap!
kata orang pinter create a new and different jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil
BalasHapusterpenting bisa membaca pasar..analisis dulu sebelum berwirausaha...
BalasHapus@Rasimun: tapi biasany, jarang org pinter yg jadi pengusaha mas. banyak teori, kurang aksi :)
BalasHapus@Rofik: jalan saja, nanti ktemu jalan di tengah jalan. kata guru action saya.
thanks koment-nya.
Relokasi pola pikir dalam usaha lebih mendasar Sob ! dari pada nodal yang banyak. He...x9
BalasHapusSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog