24 September 2008

Wirausahawan itu...


Wirausaha, kosakata ini memang terasa makin membumi. Dulu, saat ditanya "mau jadi apa bila besar nanti?" lazimnya sang Anak menjawab sekenanya, entah dokter, insinyur, presiden atau pilot (ini jawaban saya dulu hehehe). Pengusaha, wirausahawan, entrpreneur, ah boro-boro mikir, tahu aja tidak bila pengusaha itu sebuah ”profesi”. Sungguh, dari kecil kita tidak dikenalkan dengan wirausaha. Pokoknya, ya pokoknya, setelah SMA, kuliah, pontang-panting liat lowongan di koran, lalu buat lamaran kerja, ikut wawancara, tes kesehatan dan bla-bla-bla. :) Siap menjadi pegawai, tidak disiapkan merekrut pegawai!

Kabar baiknya, setelah krisis 1998, pengusaha kecil atawa UKM mendapat perhatian yang luar biasa. UKM terbukti mampu selamat dari terpaan badai moneter. Pengusaha besar yang akrab bermain-main dengan kredit seketika macet. Ada yang kabur, ada yang tengkurap, ada yang-yangan dengan penegak hukum!

Blessing in disguise. UKM mampu bertahan dan tumbuh perlahan. Wirausahawan pemula menggeliat di berbagai sektor. Perbankan, BUMN (melalui CSR-nya), BMT, berburu pelaku UKM untuk mengucurkan dana segarnya. Pelaku UKM menjadi primadona. Dan UKM (:wirausaha) menjadi pintu rizki yang mulai dilirik sebagai solusi. Ada yang sudah terlatih dari kecil, ada yang ujug-ujug, ada yang setengah-setengah, ada yang luar biasa! Nah, yang terakhir ini tergambar dari Workhsop-Talkshow bagi pelaku UKM, 20 September, di Disperindag Provinsi Kalbar.

Bila ingin berusaha, mulai sajalah. Untuk etos kerja dan jiwa wirausaha, siapa bilang kita kalah? Coba lihat pasar Flamboyan. Subuh-subuh mereka mengisi pasar dan berjualan. Bang Adi memberi pencerahan.
Kalau bisnis tidak untung, itu bukan bisnis, tapi kerja sosial. Bisnis harus untung! Tapi kalo sekarang belum untung, ya gak masalah, itung-itung ongkos promosi. Lagi-lagi Bang Adi membakar emosi seorang ibu penjual kripik singkong.
Beri nilai tambah. Saya berani menjual souvenir dari 6000 menjadi 30.000, karena saya yakin produk saya berkualitas. Mbak Louise memberi tips pricing. Ups, ditambah woro-woro tentang Borneo Business Community-nya. Buruaaan gabung…

Dan akhirnya, alhamdulillah, gawean di bulan Ramadhan ini berakhir. Terlihat para pelaku UKM begitu ‘lapar dan dahaga’ menggali pengalaman dari kedua pembicara. Tampak dari binar mata peserta seusai acara, terutama yang meraih doorprize, 5 paket handphone Flexi. :)
Saya yakin, wajah-wajah inilah yang kelak akan memeriahkan jagat wirausaha di Pontianak. Sampai jumpa di puncak manfaat! Semoga.

Thanx to:
TELKOM Speedy, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kalbar, BRI, Tribun Pontianak, Borneo Tribune, Equator, Pontianak Post, dan tak lupa buat Mbak Louise Wulandari dan Bang Adi. Thanx all.

2 Please Share a Your Opinion.:

  1. Luar Biasa pak adi, pencerahannya berisi.... saya dapat satu Hp flexinya nih nomornya 0561-7164907..
    Thx to bang yaser....ini momentum yang sangat bagus untuk memulai segala sesuatunya...Yg terpenting Action...! karena hidup adalah gerak, gerak adalah maju,mundur jatuh dan bangun lagi....

    BalasHapus
  2. @ Ardhi: Selamat, selamat beraksi bro. Nomornya udah saya save. :)

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.