9 Maret 2011

Antri Bensin dan Spekulan kecil-kecilan

Di Pontianak, tanyalah kepada pengantri bensin, siapa (/apa) yang paling dibutuhkannya saat ini? Jawabannya: Reshuffle. Hahaha.
(Dan saya baru mengisi bensin seharga Rp 15.000 dan melihat penjualnya merasa tidak bersalah dengan harga tersebut)

Tentu sebelum ribut-ribut soal reshuffle, masyarakat Pontianak tidak terlalu peduli dengan hiruk pikuknya panggung politik nasional. Ribut di sana, tidak berpengaruh pada jalan trans Kalimantan yang belum kunjung terwujud; pelabuhan udara dan laut yang hanya muat untuk “sampan” atau pesawat capung; rendahnya tingkat pendidikan di Kalimantan Barat; dan banyak lagi potret kebijakan pusat yang tidak memihak Kalbar.

Ya, sudahlah, masyarakat di sini, dan di Indonesia, sudah terbiasa bergerak tanpa pemimpin. Mimpi-mimpi individulah yang masih memberi ruang untuk memelihara harap. Beruntunglah pemimpin yang memiliki rakyat yang tidak butuh pemimpin. Karena dengan begitu, dia bisa bebas berbuat apa saja tanpa tekanan dari siapapun. Dia bisa total mengurus negara, tanpa merasa bersalah tidak memenuhi hasrat spekulan politik di sekitarnya. Meski berjarak, tetaplah dekat!
Idealnya. Lho!

Ya, kita terbiasa hidup dengan misteri. Yang kadang diimbuhi benci. Melihat suatu situasi, kacamata prasangka selalu melekat. Apakah kita menjadi begitu menikmati aroma toilet karena sudah terbiasa? Di TV, koran, dan lainnya, "aroma toilet" disebarkan. Spekulan informasi yang tanpa hati.

(Saatnya diet mengkonsumsi media visual dan cetak yang kerap menyebarkan spam)

*IndonesiaBergerak*
image: Pontianakpost.com

2 Please Share a Your Opinion.:

  1. heran gak ye, udah susah bensin, ade agik yang cari kesempatan, ade yang sampai 25 ribu seliter, rezeki sih rezeki lah ye, tapi jangan gak sampai nyusahkan orang laen, maok tak maok lah di beli, walaupon rase berat.

    BalasHapus
  2. Yup, miris bos. berkaca dari jepang, saat sembako langka, swalayan justru menurunkan harga. padahal keuntungan berlipat uda di depan mata.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.