15 September 2014

Ngeblog dengan Ikhlas, Seikhlas Jaman 80s & 90s

Tak terasa sudah hampir 2 bulan saya rutin update blog setiap Senin—dini maupun larut hari. Suatu rutinitas yang membuat saya keluar dari rutinitas.

Tak ada beban. Hanya ingin berbagi apa yang saya alami, saya temukan, saya nikmati sehari-hari.

Menjadi inspirasi? Tentu bagi diri sendiri pun saya teramat bersyukur. Setidaknya saya membuat komitmen yang saya ikhlas menjalani—tanpa punishment.

Dan, alhamdulillah... selama 2 bulan ini saya menikmati Senin-Senin yang menyenangkan, menanti dan menjaring kumpulan ide yang hendak dituangkan dalam sebuah tulisan.

Sembari menulis, saya nyambi bernostalgia menikmati grup gagal move on di Facebook: Hits From The 80s & 90s. Saya berani mengatakan ini group of the year 2014. Beruntunglah Facebook. Grup ini lahir tepat saat Facebook dipenuhi akun palsu pasca pilpres dan grup yang jualan melulu (plus FB ads yang menggila). Hadir ruang oase yang mengembalikan gairah guyub dan guyon, terutama generasi 80-90s.

Ngakak juga melihat ada yang posting 'quote' inspiratif jadul jauh sebelum Mario Teguh dengan kutipan-kutipan supernya. Ternyata, kita hidup di jaman ketika quote 'inspiratif' itu tidak membuat kening berkerut. 

quote sebelum Mario Teguh

Betapa mengalir derasnya monumen nostalgia yang dipasok para anggotanya. Ada yang posting tentang musik, film, artis, mainan masa kecil, google V, Oshin, petromax, ACI, Tatang S, Knight rider, Mc Gyver, Ketika Mas Gagah Pergi, hingga Rama Aiphama dengan Abraham Samad. Lho. Tanpa perlu buzzer dan akun palsu. Monetizingnya pun tidak macam-macam: jualan baju. Sungguh indahnya...

Keindahan yang dapat dinikmati di era bebas bersuara saat ini. Era yang bermula saat mayoritas member Facebook Hits From The 80s & 90s tengah mengalami gejolak masa muda: Reformasi 98.

Saking menggilanya wabah 80-90an, tak sedikit yang memasang profile picture yang menggambarkan wujud gagal move on mereka.

80 90 generation

Bagi saya pribadi, di umurnya yang seumur jagung, grup ini sudah melahirkan idola jadul abang none 80s & 90s. Ini pic-nya...

gagal move on

Demikianlah, sedikit intermezo postingan saya. Agak keluar dari topik biasanya, tapi tetap pada jalurnya: journey.

Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton.
(Mark Twain)
Ngebloglah bagai tak seorangpun akan berkomentar.

1 Please Share a Your Opinion.:

  1. Lucu juga ya quotenya, tapi kalau dipikir lagi.. em.. sekiranya.. hahaha.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.