27 Januari 2014

Waspada Penipuan Online; Penjual Untung, Pembeli tak Buntung


Sebagai penjual sekaligus pembeli online, saya sering tertarik sekaligus tak jarang terenyuh bila membaca sekaligus mencermati berita penipuan online—ada orang yang tertipu, entah siapa yang menipu. Memalukan sekaligus Memilukan. Sekaliguss...

Bila saya cermati modus yang sering terjadi biasanya tentang: Barang yang tidak pernah sampai, spek dan item barang beda dari yang ditawarkan, toko (online-offline) fiktif, Jebakan kursus/seminar/e-book online, dan lain-lain.

Jualan-Ketemuan-Deal. Sungguh indah bila prosedur transaksinya demikian, seperti tagline sebuah marketplace online, Tokobagus. Tapi bila resepnya demikian, di mana letak online-nya? Semi online mungkin.
Anda bisa menipu satu orang berkali-kali, tapi anda tidak mungkin dapat menipu semua orang berkali-kali!
Bayangkan, di tahun 2013 kemarin, pengguna internet di Indonesia hampir mencapai 80 juta orang dengan belanja online sebesar 9%-nya. Sebuah potensi legit bagi pebisnis online. Biar anda lebih lebih merinding, wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, memperkirakan omzet retail online tahun ini (2013) menyentuh angka Rp 150 triliun. Sungguh sebuah angka yang menggiurkan—bagi pebisnis maupun penipu online.

Setelah dulu (dulu sekali) Indonesia terkenal dengan cardernya, kini dunia online pun menghadapi kecenderungan serupa. Tipu2, scam, dsb. Bila dulu ada semacam catatan tidak tertulis, para penipu pantang menipu bangsa sendiri, kini dengan ‘pasar’ semakin membesar. Penipuan online menemukan momentumnya dan pasar yg luas di negeri sendiri. Jadi, halal haram sikat! Nauzubillah.

Tentu kita tidak ingin momentum titik lesat bisnis online meredup sebelum waktunya. Preseden yang bisa membuat pemerintah kalap dengan mengeluarkan berbagai aturan (ijin, pajak, dll) yang biasanya malah kontraproduktif. Pencegahan sedini mungkin usaha tipu-tipu online menjadi tanggung jawab bersama. Alhamdulillah, sekarang mulai bermunculan jamaah “nahi munkar”. Mereka—Datapenipu.com, Vaksin.com—menyusun list toko online fiktif.

Dan, saya juga ingin berbagi seputar transaksi atau jual-beli online bagi yang membutuhkan. Berikut 4 hal yang harus diperhatikan sebelum anda pergi ke ATM atau menekan token:


- Rekomendasi Teman
Memang paling mudah bila melakukan transaksi—jual atau beli—secara online berdasarkan rekomendasi teman. Tapi, bila produknya memikat dan layak beli, anda harus segera take action. Bisa googling lewat internet mengenai track record seller, bisa juga melihat tampilan toko onlinenya: profesional, testimoni, domain berbayar (meski belum tentu), kontak yang jelas (hp, YM, alamat fisik toko).

- Berbelanja dengan Rekening Bersama
Nah, ini solusi win-win. Penjual nyaman, pembeli aman. Kaskus sudah menerapkannya. Saya juga melihat, ada beberapa grup jual beli di Facebook yang melakukan langkah serupa. Ingat, kerugian tidak hanya murni pada pembeli, penjual pun tak kalah sering. Sebagai penjual, saya pernah nytok barang yang sudah konfirm, tapi batal dibeli. Barang sudah siap kirim. Tentu ini menghambat cash flow. Tambahan tips, demi keamanan penjual, bila COD, sebaiknya di lokasi keramaian dan waktu kerja. Ada kisah yang patut dibaca di sini.

Solusi lain, anda bisa melakukan bisnis online via Tokopedia. Pihak owner turun langsung untuk mengatur transaksi. Buyer transfer uang > Tokopedia kontak ke Seller > Barang dikirim > Pembeli konfirm menerima barang dengan selamat > Uang masuk ke rekening seller. Tips singkat, hati-hati dengan ongkos kirim. Saya pernah kecele. :)

- Ada harga, Ada rupa
Jangan buru-buru senang bila melihat barang premium dengan harga minimum. Jargon ada harga, ada rupa juga berlaku di sini. Kenali siapa penjualnya. Jika COD, pastikan anda bisa mengecek kualitas barang yang akan dibeli (hp, laptop, baju, dll).

- Mau Belajar Bisnis Online? Berbayar atau Gratis!
Yang ini kaitan dengan jasa kursus, seminar, training online. Ada yang proven, banyak yang abal-abal. Anda akan mendapatkan banyaknya tawaran seminar atau kursus bernilai jutaan rupiah perhari. Lengkap dengan skrinsot penghasilan. Siapa yang tidak tertarik, apalagi dengan bumbu kaya mendadak. Satu malam satu juta dolar. Aladin juga pingin. hehehe.

Sebenarnya ilmu bisnis online itu bertebar ruah di penjuru maya. Googling ja. Atau masuk ke forum— rekomendasi ads-id.com, Kaskus, dll; atau grup di facebook. Jangan malu bertanya, makin tinggi ilmu mastah biasanya makin rendah hati lho. :)

Demikianlah. Selamat membuka lembaran online. See you at the warkop.

6 Please Share a Your Opinion.:

  1. ya harus cari yg terpercaya..
    bisnis online tu modal jujur dan saling percaya

    BalasHapus
  2. Betul.., seringkali yang menjadi korban adalah orang yang masih baru mengenal dunia belanja online. Karena kurangnya kehati-hatian dan masih adanya anggapan kalau harga di internet bisa lebih murah dari harga offline maka mereka langsung mempercayai toko online yang menjual dengan harga jauh dibawah harga pasaran, terutama barang elektronik seperti HP, Tablet, IPAD,dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. smg menjadi peringatan dini bagi semua.

      Hapus
  3. jd penjual jg harus hati2.. saya kmaren dpt email dr org UK yg mo mesan barang u anak bosnya di west afrika. Sempat senang ada org luar yg tertarik trus cb searching ttg pngiriman eh malah nemu thread kaskus tentang penipuan buyer nigeria.. jd sadar deh.. seller yg lain hati2 jg y klo ad pembeli dr luar negri.
    numpang promosi yaa... u yang mo cari bros ato souvenir bros murah bs lihat di kreasibroscantik.wordpress.com
    makasi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tulisan sy malah secara tersirat menggarisbawahi para 'penjual': ingin untung malah buntung. :)

      Hapus

Terima kasih atas komentar anda.