22 Maret 2012

Jusuf Kalla; Bicara tentang Dahlan Iskan Seolah Bicara tentang Dirinya


Akronim JK dan DI tentu sudah lekat di benak kita. JK untuk Jusuf Kalla, DI untuk Dahlan Iskan. Saya kembali ‘dipaksa’ menuliskan keduanya karena memang sosok mereka layak tulis. Di tengah birokrasi yang penuh retorika dan bertele-tele, mereka menjadi oase. Mata air harapan kini bergerak kepada mereka, Dahlan Iskan khususnya.

Kemarin, tak sengaja saya menyaksikan Jusuf Kalla di sebuah TV. Sebagai senior yang mantan Wapres, Jusuf Kalla diminta bicara tentang Dahlan Iskan dengan gebrakannya. Panjang lebar JK bicara. Saya manggut-manggut, setuju dengan pandangan JK. Sebelumnya saya memang sudah melihat kesamaan karakter keduanya.

Ketika bicara tentang Dahlan Iskan, sesungguhnya Jusuf Kalla berbicara tentang dirinya sendiri. Bagaimana dia berkali-kali mengambil keputusan yang seolah-seolah tergesa namun belakangan hari terbukti efektif. Membongkar gudang beras ketika tsunami di Aceh, berdiri di depan saat perdamaian Aceh dan Ambon, pasang badan saat kenaikan BBM—sebagian aksi konkretnya yang kadang bertentangan dengan ‘jiwa’ birokrasi. “Yang terpenting adalah hasil,” belanya, “tentu tanpa mengabaikan aturan.”

Seorang pria mengamuk dan membuang kursi di loket tol, demikian berita yang menghiasi di berbagai media beberapa hari yang lalu. Tentu bisa menjadi berita biasa dan hanya berjatah 1 kolom di koran jika bukan Dahlan Iskan pelakunya. Mengendarai mobil sendiri, jalan kaki ke kantor kementerian ESDM, menolak ruang kantor dan mobil dinas, terasa tak cukup baginya. Lagi-lagi, Dahlan Iskan mengeluarkan aksi nyelenehnya. Ketika langkah-langkah persuasif dan akomodatif tidak mampu menggerakkan. Dahlan mengambil tindakan tegas. Mengejutkan sekaligus menggerakkan: membuang kursi loket dan menggratiskan jalan tol! Meski dibutuhkan waktu untuk menilai efektifitas gebrakannya di kementerian BUMN; tapi setidaknya dengan pola yang sama, Jawa Pos telah dibawanya menjadi raja media di Indonesia.

Man of action, pantas disematkan kepada keduanya. Mereka bukanlah tokoh di balik meja. Doyan mendengarkan laporan bawahan tanpa verifikasi. Cepat bertindak, khas entrepeneur. Karena lambat-cepatnya bertindak sama-sama memiliko risiko: gagal dan sukses lebih dini! Tapi bagi wirausahawan, bertindak lebih cepat terasa lebih membius, menantang dan memberi kedamaian.

Bila dengan tagline ‘lebih cepat, lebih baik’-nya JK mampu—dalam kacamata saya—menunaikan tugasnya dengan cepat dan baik, akankah Dahlan Iskan bisa melakukan hal yang serupa? Bila iya, akankah dia ikutan ‘terpeleset’ dengan ikutan nyalon di Pilpres 2014. Hmm, untuk hal terakhir, Dahlan Iskan mungkin sama dengan sopir bajaj: hanya dia dan Tuhan saja yang tahu jawabnya.

11 Please Share a Your Opinion.:

  1. Anonim3:53 PM

    semoga saja g berniat cuma mencari perhatian Free Download Game

    BalasHapus
  2. Kedua orang ini memiliki kepribadian menyenangkan namun tegas gan, gak terlalu kaku jadi cocoklah untuk pemimpin yg menyenangkan..

    udah tau blom gan ada event Touch Korea Tour ?? Hadiahnya Gratiss wisata ke Korea bareng Miss A dan 2PM, eventnya seru nih buat blogger yg mau ke Korea..
    nih infonya gann -> Touch Korea Tour Event

    salam blogwalking Di Korea Harus Melakukan Hal Ini

    BalasHapus
  3. Jk emang cocok untuk jadi presiden mendatang :)

    btw..hebat nih, jadi artikel VIVAlog paling lama duduk di Headline VIVAnews :)
    buat para blogger lebih kreatif lagi ya :)

    BalasHapus
  4. dari dulu saya juga membayangkan jika JK/DI jadi pres/capres. barangkali negara cepet maju dgn cara2 yg kreatif.

    BalasHapus
  5. Dahlan Iskan tidak pernah berubah dari dahulu, salut. Salam ..

    BalasHapus
  6. @Candra Purnama: semoga.

    @JIMMY: yup, keduanya banyak kesamaan gan.

    @izal ajah: thanks sob. berarti banyak yang rindu sosok solutif seperti mereka.

    @nugroho: yg pasti, kt semuanya memiliki peran masing-masing mas.

    @ Rasimun: Smg tidak berubah mas. Namun DI tetaplah manusia biasa... :)

    BalasHapus
  7. jujur ini adalah salah satu blog favorit saya, salam kenal bung :)

    BalasHapus
  8. setuju boss ! jk-dahlan n jokowi lebih pantas memimpin negara ini. selengkapnya di
    http://bokase2012.tk

    BalasHapus
  9. Popularitas cuma di kota aja, mana perhatiannya buat masyarakat desa yang susahnya mencari pupuk, susahnya mengangkut hasil tanaman, susahnya listrik, susahnya bahan bakar... dan susah-susah yang lain...
    Mereka berdua ga ada apa-apanya dech...

    BalasHapus
  10. negara tidak butuh pemimpin yang bergaya pemain sinetron. JK, DI, Joko Widodo salah satu pemimpin yang sangat pantas memimpin negara ini. Negara kita butuh pemipin yang berani mendobrak birokrasi yang bertele-tele dengan tidak bertentangan dengan UU negara ini. hidup JK, DI, JW yang selalu kreatif dalam mengatasi permasalahan negara ini dengan mengorbankan apa kata orang...

    BalasHapus
  11. Anonim10:35 AM

    mohon dukungan nya https://www.facebook.com/JusufKallaForPresident2014

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.