13 Maret 2010

Wisata Kuliner Kalbar

Visit Kalimantan Barat 2010 entah targetnya ditujukan kemana? Setelah pencanangannya Desember 2010, nyaris tiada even yang berarti untuk menggerakkannya. Hanya bergelantungan spanduk dan baliho (siapa sasarannya?).

Sejatinya, sedari awal promo wisata Kalimantan Barat bertajuk Visit Kalimantan Barat 2010 ini sendiri sudah memiliki cacat bawaan sejak lahir. Promo ini tidak berorientasi meningkatkan kunjungan wisatawan, tapi lebih kepada gelar rutinitas pemerintah. Pemilihan Kalimantan Barat ketimbang West Borneo jelas mengundang geli. Tentu sang target, wisatawan, lebih familiar membaca Visit West Borneo dibanding bila kita membilingualkan-nya, Visit Kalimantan Barat. Mengapa tidak "Tahun Kunjungan Kalimantan Barat" dan "Visit West Borneo" yang lebih genah terdengar dan sesuai untuk target wisatawan: lokal dan interlokal. :)

Semua sudah terjadi. Dan, all is well.

Semua sudah terjadi dan kini Maret. Sudah tiga bulan berjalan Visit West Borneo, dan kita sudah tahu hasilnya. Per Januari 2010, wisatawan turun dibanding Desember 2009. Mungkin tidak head to head perbandingannya. Tapi setidaknya kita berkaca betapa belum efektifnya promosi wisata Kalbar. Tidak terbantahkan, di bulan Februari kemarin, Visit Kalbar terselamatkan oleh perayaan Cap Go Meh yang mampu mengundang arus wisatawan ke Pontianak dan Singkawang. Tapi setelah itu, business as usual...



Ya, saya sungguh tidak mau capek-capek menulis blog ini hanya untuk berkeluh kesah. Tulisan ini lebih ingin saya artikan bahwa promo wisata Kalimantan Barat tidak bisa efektif kalo hanya mengandalkan jalur promosi konvensional, yang mahal dan, belum tentu efektif. Mengapa tidak memanfaatkan media online, yang terbukti mampu mengajak setidaknya 69% pengguna Internet untuk mencari informasi tujuan wisata yang ingin dikunjungi dengan melakukan penjelajahan (browsing) dan pencarian (searching) di Internet. Yang berujung ketertarikan 18% user pada promosi wisata yang ditawarkan. Nah lo..

Untuk mempersingkat posting, saya tidak ingin berlama-lama membawa anda ke dalam wacana yang tiada bertepi. Saya akan mengajak anda langsung menikmati keunikan Kalimantan Barat dari sisi budaya, kuliner dan kealamiannya. Pada kesempatan yang indah ini, saya akan menunjukkan keberagaman kuliner di Kalimantan Barat. Wisata kuliner tajuknya. Ini salah satu niatan saya untuk mempromosikan Visit Kalimantan Barat 2010 ke penjuru dunia (maya). Niat sungguh. Sejatinya saya berkomitmen dengan orang dalam untuk mengurangi makan di luar. :)

Ok, kita ke yang ringan-ringan dulu: bubur Pancasila. Bubur yang asyik dimakan di pagi hari. Rasanya mantap. Bangnyusss. Cuma kalo anda tidak senang asin, menjadi minus rasanya di lidah. Paduannya pas. Kacang, lemak, daging sapi.

Sekarang juga ada opsi lain. Persis di depan tempat bubur ini ada rawon spesial khas Delicia. (untuk yang terakhir, saya akan mencobanya sesegera mungkin hehehe)

kuliner pontianak

Jepretan bubur yang tinggal setengah. Keburu abis. heehehe..

nasgor fatimah
Nasgor Siti IIN Fatimah, pas porsinya

Nah, agak berat, nasi goreng. Ini nasi goreng yang paling banyak duplikatnya di Pontianak: Siti Fatimah. Yang asli ada di Sungai Jawi. Duplikatnya ada di mana-mana. :) Rasa nasgor-nya agak aneh bagi pencinta nasgor mainstream. Musabab, nasinya seperti agak gosong dan berminyak. Entah mengapa, perpaduan demikian ditambah ayam +hati kok jadi mantap.


kuliner mempawah
Jauh-jauh ke Mempawah, tak lengkap bila belum mampir ke sini

Agak jauh dikit, anda boleh mencoba sop tulang, lokasinya dekat kraton Mempawah. Bila anda hendak ke Singkawang, selain Pengkang Peniti, anda juga harus mampir ke sini. Sop tulangnya nyaris tanpa tulang. Dagingnya empuk. Susah ngelukiskannya.

Yang ini agak subyektif, saya pingin bernostalgia makan soto babat. Delapan penjuru kota saya datangi, eh tak taunya, mata kecantol di sebelah Pengadilan Negeri. Dan lidahpun mengamini bahwa rasanya emang berjodoh.


Dan yang terakhir, saya tertarik melihat keramaian di sebuah restoran atawa cafe yang baru di Urip, Laguna. Mobil berjubel. Karangan bunga seabrek. Silent marketing-nya sukses. Dan, saya mampir. Setelah cicip sana-sini. Akhirnya saya menyetujui, rasanya sesuai dengan harrrganya. Cuma tomyam-nya masih kalah "asli" dengan tom yam di bawah jembatan tol. Ajiiib. (Sayangnya, rumah makan ini sudah tutup dengan selamat)



Masih banyak sebenarnya kisah kuliner yang ingin saya bagi, terdaftar berikutnya Mi rebus Bu Karso Johar, Pecel Sumatera, Sueb, Pempek Nurali, Bakso PSP, dll. Tapi kayaknya link ini cukup membantu anda untuk mengenal jajanan khas Kalimantan Barat.

Harap diingat, jangan sekali-kali mencoba masakan ini di rumah. Awas ketagihan!!!

1 Please Share a Your Opinion.:

  1. thanks infonya sangat membantu.

    Saya seorang mahasiswa yang sedang diberi tugas kuliah untuk mengumpulkan informasi yang nantinya akan dibuat brosur/panflet bagi wisatawan mengenai budaya, khususnya makanan kahas dari kalimantan barat. menurut sepengetahuan Anda, apakah ada situs lain yang dapat saya kunjungi untuk memperoleh informasi lebih lengkap lagi menyangkut makanan khas Kalimantan Barat.

    terima kasih.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.