BORNEO dalam BLOG

Pernahkah Anda terpikir, bahwa dunia ini sedemikian datarnya? World is flat.

Pukul 12.50 (28/07/2007)
Bergegas memacu kuda besi menuju ke Tribune guna deklarasi pembentukan Blogger Borneo.

12.55
Tiba di tempat “upacara”, saya dan Erwin melangkah harap-harap cemas melihat tidak adanya tanda-tanda kehidupan di redaksi Borneo Tribune. Dari jejeran motor di depan markas, terlihat belum rampungnya tugas kenegaraan rekan-rekan di Tribune. On the way. Saya lalu memarkir motor, mengambil posisi paling pinggir. “Yok, Win langsung naik. Kayaknye kite paleng awal,” ucap saya coba berlapang dada. Satu persatu tangga dinaiki dengan sunyi. Saya diam. Erwin diam. Kita berdua diam. Diam dalam kediaman hahaha.
“Ah, pintunya tak mau terbuka pula,” batin saya dalam hati kala mencoba membuka pintu kerajaan. Sekali lagi gagang ditarik. “Tidak juga bisa, mungkin dikunci dari dalam,” bisik hati. Nah lo, pintu dibuka dari dalam. Wah, rupanya kurang power menekan gagang pintunya. Kurang 2 kalori. Padahal baru abis makan siomay hehehe.
Di balik pintu tampak wajah-wajah familiar berdiri mantap. Ada Pak We, Yuli, Mering dan rekan-rekan aktivis. (Lho, kok tau? Ya, tau dong, ada Yuli ada “semut”). Pembahasan pertemuan mereka agaknya perlu kapling khusus. Soalnya, pertemuan mereka juga membicarakan kepedulian yang sama. Membangun kesadaran bersama terhadap isu-isu seputar Borneo. Isu yang diniatkan untuk memberi warna positif di Borneo.

13.30
Sukses. Lima orang hadir dengan selamat (6 orang dong jadinya. Plus Selamat hehehe). Cek gu, Bang Tanto, Erwin, saya dan Ah, siape name kawan ni. Tolong di e-mail listnya cek gu :). Tenggat waktu pertemuan lewat dengan tenangnya. Kami mulai merancang opsi kedua untuk mencoba berbesar hati melihat minimnya blogger yang hadir.

14.00
Tak dinyana, lewat serbuan SMS Cek gu, 13 blogger terjaring. Target semula, 3 jutaan blogger Borneo dapat hadir hehhe. Show must go on. Cek (atau Mat) Mering membuka kongres. Cailee. Satu persatu blogger diabsen. Nama, kapan ngeblog dan pekerjaan, selain sebagai blogger, menjadi materi perkenalan. Masing-masing blogger secara singkat menjelaskan isi blognya. Tema-tema putis, humanis agaknya masih menjadi denyut kelangsungan blog mereka. Tidak terlepas dari latar belakang blogger: Jurnalis. (Hampir 60 % blogger yang hadir berprofesi wartawan). Untuk soal yang satu ini, Bang Pantau mencoba menjelaskan melalui telaahan Bill Kovach-nya. Maklum masih panas, kayaknya.
Dari perkenalan tersebut, muncul tesa sementara, blog mulai menggeliat di Borneo tahun 2004-an.

Harapan mengenai kelangsungan komunitas ini mulai berseliweran di ruangan. Dari hal-hal sederhana, mengajak warnet kerjasama, hingga yang kompleks, seputar isu-isu strategis di Borneo, tidak hanya Kalimantan Barat.

14.30
Usulan mengenai nama perkumpulan blogger mulai bergentayangan. Borneo Blogger Fam, Borneo Blogger Club, Ponti Blogger, dan Bang Ben Club hehehe. Mengapa nama Borneo selalu hadir? Sebuah kesadaran akan kebesaran dan kejayaan “Borneo” masa lalu, menjadi pijakan Blogger yang hadir untuk mengalirkannya dalam ruang maya. Ya, sebuah romantisme.
Akhirnya, setelah melalui perdebatan yang hangat, akhirnya blogger Borneo menyepakati untuk bertanya kepada “tuhan”. Dari dua nama, Society dan Community, akhirnya Community-lah yang menjadi pemenangnya. Tanpa inflasi wicara, nama BORNEO BLOGGER COMMUNITY disetujui secara aklamasi. BBC singkatannya. Cabang London. Halah.

14.45
Membuat blog dan milis menjadi agenda berikutnya. Urusan membuat blog, lagi-lagi cek gu menjadi pilihannya. Blogger Borneo berpendapat, tak ada lagi blogger yang rela dan mampu mengorbankan waktu tidurnya selain beliau. Tenang jak cek gu, kamek di belakangmu. Hehehe.

15.00
Pertemuan pun usai. Bermacam-macam ide meluncur untuk menindaklanjuti pertemuan ini. Dari kopi darat di lapangan futsal, workshop, hingga anjangsana ke “dunia luar”. Baeknye, semue ide bise kite matangkan lewat milis jak ye. Maju terus Blogger Borneo!

15.30
Sign Out.

Catatan: Postingan ini sebagai pelengkap behind the scene pembentukan BBC. Selanjutnya, silakan mampir disini dan disana.
Bila ada kesamaan nama, tempat dan waktu, itu memang disengaja. Bila ada nama-nama yang belum teridentifikasi harap sampaikan keluhannya melalui milis. Tanpa mengurangi rasa hormat, nama-nama yang hadir sengaja dikaburkan. Untuk memperjelas peran dan konteks. Tabik.