22 Maret 2007

Melampaui Kata-Kata

aksi yang bicara

Kembali ke laptop! Kompie maderbod lagi jebol, gara-gara lampu mati-idup :(. Jadi, kembali ke laptop, lagi. Puas...Puas...Puas. :)

Karena hidup di jaman ketika kata-kata menjadi raja, awalnya saya ingin memberi judul postingan ini “Mereka yang hidup dalam sepi”. Semua terdorong kegetiran kala melihat kata-kata hampa bertebaran di seluruh media. Selama ini kita mengapresiasi, karena keterpaksaan, pada orang yang berkata-kata tanpa makna, berbicara tanpa redaktur--sidang redaksi dan, tanggung jawab! Anda liat,  TV menjadi pasar sandiwara, anda liat di koran semua bisa (dan bebas) berbicara. Saat ini yang expert merasa bengong karena semua serasa menjadi lulusan “Doktoral”, yang Doktor lalu menjadi apa? 


Namun di tengah riuhnya wacana, kata dan wicara, keseimbangan terlahir dengan hadirnya sosok-sosok yang menjadi “penabuh genderang aksi”. Ya, seperti niat awal judul tulisan ini: Melampaui kata-kata. Sepi dalam bicara. Riuh berkarya, meski dalam sepi. Namun mencermati kondisi terakhir, kehidupan mereka saat ini hingar bingar dengan pemberitaan. Dik Doank hadir setiap hari di TV; Gola Gong sangat ahli menjual aksi lewat media cetak; Onno Purbo, namanya beredar luas di Gramedia; dan Romi Satrio sang jutawan baru (taunya dari tabloid Kontan hehehe).

Alih-alih menabukan ketenaran, mereka seakan bergumul penuh publikasi. Disini bukannya mereka yang haus popularitas namun sang kumbang maya memburu bunga. Apakah ini indikasi bahwa nyamuk pers pun mulai bosan dengan permainan kata-kata para seleb pujangga? Atau mereka bosan dengan nara sumber yang hidup dalam dunia wicara? Dan mereka butuh yang konkret, yang pasti-pasti aja deh. :)

Pada saat bicara tentang pendidikan bagi anak tidak mampu, lirik tuh Dik Doank. Saat bicara tentang pentingnya budaya membaca digalakkan, mengimbangi kedigjayaan TV, lihat Gola Gong. Saat mengatakan pentingnya IT bagi kemajuan sebuah bangsa, tatap Onno Purbo dan Romi Satrio. Saat berbicara tentang perdamaian dan persaudaraan, sorotlah Cak Nun.

Yup, Onno Purbo, bapak internet yang memiliki energi dahsyat dalam membumikan TI di Indonesia. Sosok terbuka ini sebenarnya tidak haus popularitas namun apa daya kesepian menjauhinya. Terlanjur ngetop. :)

Romi Satria Wahono, pada saat saya ngimel kang Onno­ meminta kesediaannya menjadi tokoh dalam bidang IT di Indonesia, dia menolak. Namun satu nama disodorkannya, Romi. Sopo iki? Tak cari, dan muncul ilmukomputer.com. Rupanya dialah sosok inspiratif di balik situs apik tersebut. Situs sindikasi, tempat sharing para pejuang IT.

Dik Doang dan Gola Gong. Serupa tapi tak sama. Dua-duanya sosok militan yang ikhlas. Sama-sama memfokuskan aksi sosialnya pada anak-anak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bahasa birokratnya.

Emha Ainun Najib, nama terakhir yang tiba-tiba muncul pada saat mengetik tulisan ini. Lebih dari 5 karya tulisnya hinggap di rak buku saya. Dia seolah menjauh dari kejaran nyamuk pers, dia memilih untuk terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, nyaris tanpa jarak. Sosok bergelimang ide dan lumuran aksi.

Untuk media, saya memilih majalah Hidayatullah dan TransTV.

Masih banyak nama-nama lain seperti Johannes Surya, Air Putih, Solidaritas Kebersamaan, Aa’ Gym, Dr. Aswandi (akademisi lokal), Prof. Abdul Hamid (akademisi) dan, ... (isi dengan figur yang Anda usung, kirim ke yaser25@gmail.com, dan dapatkan ucapan terima kasih dari seluruh anak bangsa).

Liputan (?) ide dan aksi para insan inspiratif ini rencananya akan terus digulirkan. Saya yakin, di luar nama-nama di atas masih banyak lagi sosok yang tertinggal, dan ini lebih karena kealpaan dan kelemahan saya.

Akhirnya, siapa sosok inspiratif menurut Anda?

5 Please Share a Your Opinion.:

  1. Anonim8:53 PM

    Hmm ... aku sendiri masih perlu banyak belajar, masih perlu banyak baca, dan masih banyak yang belum aku pahami. Modalku semangat, berharap bisa mewarnai perdjoeangan IT di Indonesia, buka banyak lapangan kerja baru, mendidik enterepreneurship adik-adik muda supaya bisa survive di Indonesia yang kian hari kian kejam.

    BalasHapus
  2. Setuju mas! Saat sebagian mengutuk "kekejaman", yang lainnya mengendarai kekejaman itu menjadi ladang amal, ladang aksi! Maju terus.

    BalasHapus
  3. Nama-nama yang Mas Yaser sebut memang memiliki dedikasi yang tidak diragukan lagi di bidang masing-masing.
    Pada akhirnya perjuangan dan pengorbanan tanpa kenal lelah membuahkan hasil yang mulai dipetik banyak pihak.
    Di tengah semangat media untuk memunculkan figur yang tidak termasuk NATO (Not Action Talking Only), maka muncullah nama-nama itu.

    Salam takzim penuh hormat untuk para pembaharu...

    BalasHapus
  4. Di tengah semangat media untuk memunculkan figur yang tidak termasuk NATO (Not Action Talking Only), maka muncullah nama-nama itu.
    Yup, tapi terlalu banyak spam di media konvensional. Maka sy berpendapat, "Matikan TV anda! kecuali untuk TV one, Metro TV dan Trans TV."

    BalasHapus
  5. kita smw cinta indonesia..

    endra3aja.blogspot.com

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.